Wednesday, August 22, 2018

Pengujian Band pada Wireless

Assalamualaikum wr.wb

      Pembahasan kali ini mengenai Band pada wireless, apa itu band? apa fungsinya? apa pengaruh band tersebut? kita akan membahas sedikit disini. 

Memilih band merupakan cara untuk menentukan standart protokol yang akan digunakan oleh wireless interface. Selain menentukan standart protokol, band juga menentukan data rates yang bisa dilewatkan, channel frequencies dan lebar channel. Ada beberapa band di router mikrotik.

  • 2Ghz-b, bekerja di frekuensi 2,4Ghz. Menggunakan protokol 802.11b dengan data rate maksimum 11 Mbit/s. 
  • 2Ghz-b/g, juga bekerja di frekuensi 2,4Ghz. Menggunakan protokol 802.11b dan 802.11g. protokol 802.11g hampir sama seperti 802.11b akan tetapi melakukan transmisi dengan basis OFDM seperti 802.11a sehingga protokol 802.11g bisa mencapai 54 Mbit/s.
  • 2Ghz-b/g/n, bekerja di frekuensi 2,4Ghz. Menggunakan protokol 802.11b, 802.11g dan 802.11n. Pengembangan dari standart protokol 802.11, ditambah dengan kemampuan multiple-input multiple-output (MIMO). Dengan tambahan fitur MIMO ini, secara teori maksimal data rate yang bisa dicapai adalah 300 Mbit/s. 
  • 2Ghz-only G, bekerja di frekuensi 2,4Ghz, hanya menggunakan protokol  802.11g. 
  • 2Ghz-only N, bekerja di frekuensi 2,4Ghz, hanya menggunakan protokol  802.11n.
  • 5Ghz-a, bekerja di frekuensi 5 Ghz. Menggunakan protokol 802.11a, maximum data rate yang bisa dicapai adalah 54 Mbit/s. 
  • 5Ghz-a/n, bekerja di frekuensi 5 Ghz. Menggunakan protokol 802.11a dan 802.11n. 
  • 5Ghz-only N, bekerja di frekuensi 5 Ghz dan hanya menggunakan protokol  802.11n.

Jika kita perhatikan, ada beberapa pilihan band yang menggunakan lebih dari satu protokol. Jika kita setting sebuah interface wireless dengan band yang menggunakan lebih dari satu protokol, maka interface wireless tersebut memberikan pilihan kepada client, protokol mana yang support dengan perangkat client tersebut. 

Berikut merupakan pemasangan band yang berbeda dengan masing masing hasilnya :

1. Band 2,4GHz B dengan 2,4GHz G/N


2. Band 2,4GHz B/G dengan Band 2,4GHz G/N


3. Band 2,4GHz N dengan G/N 



4. Band 2,4GHz G dengan Band 2,4GHz B 


5. Band 2,4GHz G/N dengan Band 2,4GHz B 


6. Band 2,4GHz N dengan Band 2,4GHz B 


7. Band 2,4GHz N dengan Band 2,4GHz B/G 


8. Band 2,4GHz N dengan Band 2,4GHz G 


Selain daripada yang diatas, maka hasil dari ping yaitu reply. Untuk lebih jelasnya, simak tabel dibawah ini.

Cara membuat Point To Multi Point di MikroTik RouterBoard


Tujuan : 
Pembaca dapat mengetahui fungsi dan maksud Point to Multi Point.
Pembaca dapat menganalisa pengaplikasian Point To Multi Point.
Pembaca dapat melakukan konfigurasi Point To Multi Point pada MikroTik.

Alat dan Bahan : 
  • Internet
  • Personal Komputer
  • MikroTik Routerboard ( Support Wireless )

Sebelumnya kita telah membahas tentang Point to Point, yaitu fitur wireless yang mana hanya dapat memancar untuk satu penerima saja, namun pada Point to Multi Point, satu pemancar sinyal dapat diterima oleh banyak client. Dan membuat banyak client dapat terhubung satu sama lain dengan jaringan yang dipancarkan oleh pemancar. 
Pada PTMP, mode yang dipakai yaitu mode AP-Bridge, AP merupakan singkatan dari Access Point. dan Bridge merupakan pemancar, AP-Bridge merupakan Access Point yang bisa memancarkan sinyal, maka dari itu konfigurasi wireless yang memakai mode AP-Bridge dapat memancarkan sinyal yang dapat diterima oleh banyak client. 

Untuk konfigurasinya sebagai berikut :

Router Bridge

1. Pertama, konfigurasi DHCP client di interface yang menuju ke internet, agar routerboard mendapatkan IP Address dan dapat terhubung dengan internet. Pilih menu IP -> DHCP Client, lalu klik tanda tambah "+" dan pilih interface yang menuju ke internet, lalu OK.



2. Kemudian apabila sudah di OK, tunggu sebentar hingga statusnya sudah berubah menjadi "bound", yaitu sudah berhasil mendapatkan IP address dan terkoneksi



3. Setelah itu, masukkan IP address pada interface wireless agar interface tersebut memiliki IP address dan dapat terhubung dengan yang lainnya. pilih opsi IP -> Address -> klik tanda "+" -> masukkan address -> masukkan interface -> OK. 



4. Masukkan juga IP address pada interface yang terhubung dengan PC, bertujuan agar PC dapat berkomunikasi dengan routerboard. IP -> Address -> klik tanda "+" -> masukkan address -> masukkan interface -> OK



5. Setelah semua berhasil dibuat, maka akan muncul pada bagian Address list.



6. Pilih menu Wireless -> Interface -> wlan1 , setting Mode dengan "ap-bridge" agar menjadi pemancar yang dapat terhubung dengan banyak perangkat. Lalu masukkan SSID sesuai keinginan dan atur Security Profiles dengan default atau dengan yang sudah dibuat sebelumnya(optional), lalu OK. 



7. Dikarenakan sebelumnya Security Profiles yang dipakai adalah default, maka konfigurasi Security Profiles dibagian ini juga harus pakai yang default. double klik pada bagian defaultUbah modenya menjadi Dynamic Keys, dan centang pada bagian WPA PSK WPA2 PSK, kemudian masukkan password yang ingin digunakan, lalu OK 


8. Setelah itu, buat NAT agar device yang terhubung dengan routerboard bisa mengakses internet, fungsi dari fitur ini yaitu untuk mengubah IP lokal menjadi IP publik. pilih menu IP -> Firewall -> NAT -> "+".



9. pilih menu chain dengan srcnat, dan out.Interface nya dengan interface yang menuju internet.



10. Pada bagian Action pilih opsi masquerade, lalu OK


11. Setelah selesai dibuat, maka akan muncul pada table NAT yang ada


12. Setelah itu, konfigurasi DNS dengan melakukan centang pada Allow Remote Requests dan masukkan Dynamic Server. Dynamic Server dapat dimasukkan dengan DNS Google "8.8.8.8" atau IP gateway internet. pilih IP -> DNS.

CLIENT-1

13. Atur IP address pada client menjadi satu network dengan IP address yang telah dibuat di interface yang terhubung langsung dengan client di router. 


Router Station 1

14. Pada bagian router yang bertindak sebagai penerima sinyal, pilih menu IP -> Wireless -> wlan1 , kemudian buka bagian Wireless, lalu Scan...



15. klik Start -> pilih SSID yang dipancarkan oleh router bridge -> Connect.



16.  Setelah diconnecting, cukup ubah mode nya saja menjadi station, agar menjadi penerima sinyal, lalu OK


17. Pada bagian Security Profiles lakukan hal yang sama dengan router bridge, masukkan password yang sama agar dapat terhubung satu sama lain. 


18. Masukkan juga IP address pada interface yang terhubung dengan PC dan interface wireless, bertujuan agar device dapat berkomunikasi dengan routerboard. IP -> Address -> klik tanda "+" -> masukkan address -> masukkan interface -> OK.



19. Setelah itu, konfigurasi DNS dengan melakukan centang pada Allow Remote Requests dan masukkan Dynamic Server. Dynamic Server dapat dimasukkan dengan DNS Google "8.8.8.8" atau IP gateway internet. pilih IP -> DNS. 



20. Setelah itu, buat NAT agar device yang terhubung dengan routerboard bisa mengakses internet, fungsi dari fitur ini yaitu untuk mengubah IP lokal menjadi IP publik. pilih menu IP -> Firewall -> NAT->"+"



21. Pilih menu chain dengan srcnat, dan out.Interface nya dengan interface yang menuju internet. 



22.  Pada bagian Action pilih opsi masquerade, lalu OK


23. Agar semua client yang berada pada router berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain, maka disetiap router harus melakukan routing protokol. Dan yang dipakai saat ini adalah default route. Pilih opsi IP -> Route -> Masukkan Dst. Address dengan 0.0.0.0/0 -> Masukkan Gateway dengan IP Nexthop atau IP address interface router lawan yang terhubung dengan router ini, lalu OK. 



24. Setelah di OK, maka yang telah dibuat sebelumnya akan muncul pada table routing.


CLIENT-2

25. Atur IP address pada client menjadi satu network dengan IP address yang telah dibuat di interface yang terhubung langsung dengan client di router. 



26. Kemudian lakukan test ping terhadap client-1 dan google. apabila sudah reply tandanya berhasil. 


ROUTER STATION 2

27. Pada bagian router yang bertindak sebagai penerima sinyal, pilih menu IP -> Wireless -> wlan1 kemudian buka bagian Wireless, lalu Scan...


28. klik Start -> pilih SSID yang dipancarkan oleh router bridge -> Connect.


29. Setelah diconnecting, cukup ubah mode nya saja menjadi station, agar menjadi penerima sinyal, lalu OK. 


30. Pada bagian Security Profiles lakukan hal yang sama dengan router bridge, masukkan password yang sama agar dapat terhubung satu sama lain.


31. Apabila sudah terdapat tanda R, tandanya sudah berhasil connect dan running


32. Masukkan juga IP address pada interface yang terhubung dengan PC dan interface wireless, bertujuan agar device dapat berkomunikasi dengan routerboard. IP -> Address -> klik tanda "+" -> masukkan address -> masukkan interface -> OK.



33. Setelah itu, konfigurasi DNS dengan melakukan centang pada Allow Remote Requests dan masukkan Dynamic Server. Dynamic Server dapat dimasukkan dengan DNS Google "8.8.8.8" atau IP gateway internet. pilih IP -> DNS.



34. Setelah itu, buat NAT agar device yang terhubung dengan routerboard bisa mengakses internet, fungsi dari fitur ini yaitu untuk mengubah IP lokal menjadi IP publik. pilih menu IP -> Firewall -> NAT->"+", Pilih menu chain dengan srcnat, dan out.Interface nya dengan interface yang menuju internet



35. Pada bagian Action pilih opsi masquerade, lalu OK.


36. Agar semua client yang berada pada router berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain, maka disetiap router harus melakukan routing protokol. Dan yang dipakai saat ini adalah default route. Pilih opsi IP -> Route -> "+". 


37. Masukkan Dst. Address dengan 0.0.0.0/0 -> Masukkan Gateway dengan IP Nexthop atau IP address interface router lawan yang terhubung dengan router ini, lalu OK. 



38. Setelah di OK, maka yang telah dibuat sebelumnya akan muncul pada table routing.


CLIENT-3 

39. Atur IP address pada client menjadi satu network dengan IP address yang telah dibuat di interface yang terhubung langsung dengan client di router.


40. Lakukan Test Ping pada IP address client-1 dan client-2 serta google.com, apabila reply maka dinyatakan berhasil.