Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar, atau yang biasa disebut basic humanities adalah pengetahuan tentang budaya yang berupa konsep - konsep dan teori - teori ilmu budaya yang diaplikasikan guna untuk memahami, menelaah, menghayati persoalan - persoalan terhadap nilai - nilai dasar manusia, sehingga memperoleh makna yang mendalam dan bersikap halus (toleran) dalam berbudaya.
"Humaniora" merupakan istilah yang digunakan untuk ilmu budaya dasar, humaniora diambil dari kata bahasa latin, yaitu "humanus" yang berarti "manusiawi, berbudaya, dan halus."
Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar di Perguruan Tinggi
Bangsa indonesia adalah masyarakat majemuk yang maksudnya adalah (beragam suku bangsa, budaya, agama, dan sebagainya). Pesatnya pembangunan negeri saat ini dan terus menerus menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif, salah satunya pergeseran atau perubahan dalam sistem nilai budaya. Serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang tak kalah pesat membuat perubahan kondisi kehidupan pada manusia dan memunculkan benturan - benturan nilai teknologi modern dengan nilai - nilai tradisional. Maka dari itu, diperlukan sebuah penerapan dan penanaman pemahaman terhadap masyarakat terhadap nilai - nilai budaya yang mendasar dan perlu dipertahankan, meski terjadi pergeseran dan bentrokan terhadap nilai - nilai modernisasi, masyarakat Indonesia tetap mempunyai landasan dasar terhadap kebudayaan yang perlu dipertahankan.
-Ilmu Budaya Dasar Bagi Mahasiswa
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen mata kuliah pengembangan kepribadian, yang bertujuan untuk membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi pengetahuan - pengetahuan dasar, dan memiliki wawasan budaya yang luas untuk mengkaji masalah - masalah manusia dan kebudayaan. Dengan mempelajari IBD diharapkan para lulusan - lulusan sarjana menjadi sarjana yang sujana. Dan dalam kehidupan bermasyarakat, seringkali orang tidak berpikir secara rasional, melainkan irrasional bahkan kontra-rasio.
Kompetensi Ilmu Budaya dasar dipelajari di perguruan tinggi dengan diharapkannya mahasiswa menguasai kemampuan berpikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual yang beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap,
- Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat.
- Terpeliharanya sumber daya alam dan lingkungannya.
- Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesederajatan, dan kebermartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam berkehidupan bermasyarakat.
- Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan utama dari pembelajaran dan penanaman Ilmu Budaya Dasar yaitu diharapkan manusia dapat melaksanakan hal - hal sebagai berikut,
- Melakukan kegiatan-kegiatan berdasarkan cinta kasih serta berani melawan tindakan-tindakan yang tidak didasarkan atas cinta kasih oleh diri sendiri maupun oleh yang lain.
- Mengenal dan menghargai keindahan yang ada di sekitarnya dan ikut serta giat menjaga dan mencipta keseimbangan keindahan yang dibutuhkan untuk itu.
- Mengenal untuk mengerti agar dapat memikirkan dan menyusun rencana kemungkinan jalan keluar dari penderitaan yang ada dalam diri sendiri dan orang lain dalam lingkungannya.
- Mengenal dan menentukan sikapnya bila menghadapi masalah-masalah pandangan hidup yang muncul dalam masyarakat budayanya sendiri serta menghormati pandangan hidup yang dianut orang.
- Mengenal dan mampu menjelaskan serta membedakan tingkat jenis tanggung jawab dalam masyarakat budaya sendiri serta memikirkan penanggulangan masalahmasalah yang berakitan dengan tanggung jawab serta mampu memikirkan dan merencanakan pengabdian yang dibutuhkan oleh masyarakat budaya baik dalam maupun di luar lingkungannya.
- Mengenal masalah-masalah di dalam dan di luar masyarakat budaya sendiri yang menimbulkan kegelisahan yang berlebihan serta mampu memikirkan dan merencanakan kemungkinan penanggulangannya.
- Mengenal dan menguraikan hal-hal yang menyebabkan timbulnya harapan atau hilangnya harapan serta mampu memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang timbulnya harapan atau menciptakan kegiatan-kegiatan yang mencegah hilangnya harapan.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada beberapa komponen yang membentuk Ilmu Budaya Dasar, yakni;
Filsafat, seringkali disebut sebagai induk dari
ilmu-ilmu, merupakan ilmu yang berusaha
memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan manusia yang esensial. Misalnya; siapakah manusia itu? dari manakah asalnya?
dan sebagainya.
Teologi atau Ilmu Agama, mengajarkan tentang
manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas, dan
tanggung jawabnya di dunia sebagai mahkluk
ciptaan Tuhan.
Sejarah, menceritakan mengenai kehidupan
manusia pada masa lampau, mengenai adatistiadatnya, pandangan hidupnya, dan lain
sebagainya.
Seni, merupakan wujud kekaguman dan
sekaligus penghargaan manusia terhadap
keindahan dan nilai-nilai yang ditemuinya di
dalam kehidupan manusia.
Hubungan Antara Kebudayaan dengan Manusia
Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa "Budaya berupa rancangan hidup" maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas hubungan manusia dengan kebudayaan adalah kebudayaan merupakan hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata atau pun abstrak dan juga rancangan hidup masa depan. Sehingga dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran setiap manusia.
Kebudayaan itu sendiri digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia karena sifat manusia yaitu makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan manusia lainnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berbudaya. Manusia sebagai makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk-makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinan-nya di muka bumi, disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk tuhan di muka bumi ini.
Secara sederhana, hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya, walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh, ketika manusia menciptakan kebudayaan, dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Contoh - contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan.
Contoh : adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. di Minangkabau biasa nya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life)
Contoh : Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besar kan di desa. anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value).
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya, kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
Unsur - Unsur Yang Membangun Manusia
Terdapat dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur - unsur yang dapat membangun manusia;
- Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu;
- Jasad
- Hayat
- Ruh
- Nafs
- Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 3 unsur, yaitu;
- Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
- Ego, bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain.
- Super ego, kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri.
Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Hampir di setiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibal baik isinya maupun cara penyampainnya.
Disamping itu ada beberapa alasan mengapa sastra mempunyai peranan yang lebih penting hampir di setiap jaman,
1. Sastra mempergunakan bahasa, dimana bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami diri sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu engetahuan, manusia mempergunakan bahassa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social, manusia mempergunakan bahasa. Ddengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
2. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastra didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Dalam hal ini, IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities). Namun semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa lama meliputi;
- dongeng-dongeng
- hikayat
- sejarah
- epos
- cerita pelipur lara
Prosa baru meliputi;
- cerita pendek
- hikayat
- biografi
- kisah
- otobiografi
Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian yang di kisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional/rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan ke dalam kehidupan sendiri.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisipendidikan dan pengajaran satra dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakaisebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yangterdapat didalam ilmu budaya dasar. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian meruapakan unsuredari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistic/ekstetik,yang secara padu dan utuh dipadatkan dengan kata-katanya.Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori,dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup,menarik dan member kejelasan gambaranangan.
Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah diberi suasana tertentu, berisi perasaan danpengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-lata yang telah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi– asosiasi tertentu.
Pengulangan yang berfungsi untuk mengintefsikan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar di cerna maknanya itu, puisi berisi potretkehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan tuhan. Ia merupakan hasil penghayatandan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistic.